MENGAPA PERUBAHAN TERENCANA DIPERLAKUKAN?
Perencanaan
terencana (planned change) adalah upaya sistematis untuk mendesain
kembali organisasi supaya mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan
eksternalnya atau mencapai sasaran baru.
Globalisasi
perekonomian memaksa praktisi bisnis untuk memiliki ide baru, produk inovatif,
disamping mempunyai kesempatan baru dari yang ada sebelumnya.Tanpa perubahan
terencana, maka sebuah organisasi akan ketinggalan, sebaliknya dengan perubahan
yang dikelola dengan baik, organisasi diharapkan memiliki daya saing (competitive advantage) yang lebih tinggi.
Perubahan membutuhkan dua hal penting, yaitu:
.
Kreatifitas (creativity), yakni kemampuan untuk meluncurkan ide baru atau unik yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah (organisasional) dan atau mengambil/menciptakan
kesempatan.
.
Kepemimpinan strategik (strategic
leadership), yakni proses pengarahan dengan
menekankan pada kemampuan organisasi untuk berubah.
Teori force-field oleh Kurt
Lewin menyatakan bahwa setiap perilaku adalah hasil keseimbangan antara faktor-faktor
pendukung (driving forces) dan
faktor-faktor penghambat (restraining
forces). Menurut Lewin, faktor-faktor yang penghambat perubahan
dikelompokkan menjadi tiga golongan besar yaitu budaya organisasi, kepentingan
individe dan persepsi individu tentang sasaran organiasi dan strategi. Lewin menyadari bahwa proses perubahan seringkali
gagal karena orang tidak mampu atau tidak mau mengubah sikap dan perilaku yang
telah bisa dijalankaan. Oleh karena itu, ia merekomendasikan tiga tahap
perubahan irganisasi yang terdiri atas unfreezing,
changing, dan refreezing.
Pencarian (unfreezing) adalah
tindakan untuk membuat kebutuhan untuk berubah sedemikian nyata dan jelas bagi
setiap anggota organisasi sehingga mereka akan mau berubah. Proses perubahan ( changing) adalah upaya mengadopsi sikap, nilai-nilai, dan
perilaku-perilaku baru dengan bantuan agen perubahan (change agent) untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok,
dan seluruh organisasi untuk melewati prose perubahan. Sedangkan, pembekuan kembali ( refreezing) adalah upaya penerapan cara kerja baru menjadi
kebiasaan baru lewat mekanisme yang mendukung dan mendorong ke arah perubahan
itu.
TIPE PERUBAHAN YANG TERENCANA
Organisasi bisa berubah
dengan mengubah struktur organisasi, teknologi, sumber daya manusia yang
dimiliki, atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Perubahan struktural bisa
dilakukan dengan tiga pendekatan sebagai berikut:
1.
Perubahan desain organisasi.
2.
Desentralisasi (membuat perubahan
benar-benar dimulai “dari bawah”)
3.
Pemodifikasian alur kerja.
Perubahan
deain organisai dari pendekatan klasik dilakukan dengan mebagi-bagi organisasi
dalam divisi yang berbeda-beda menjadi desain orgnisasi yang lebih sempit dan
ramping dengan cara mengecilkan jumlah divisi dan menghilangkan level manajer
tengah. Desentaralisasi dilakukan dengan
memberikan tanggung jawab kepada unit dan individu, sehingga meningkatkan
motivasi dan kinerja, karena tanggung jawab yang diberikan lebih besar. Perubahan organisasi dengan merubah sumber
daya manusia seringkali dilakukan dengan pengubahan situasi kerja. Dengan
situasi kerja baru,orang akan bekerja dengan cara kerja baru dan organisasi
juga akan berubah.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi
(organization development) adalah
usaha jangka panjang yang didukung manajemen puncak untuk meningkatkan
kemampuan organisasi dalam memecahkan masalah dan pembaharuan proses melalui
pengelolaan budaya organisasi secara efektif. Pengembanngan organisasi terdiri
atas empat fase berikut:
1.
Proses pemecahan masalah yang mengacu ke
cara-cara organissi menangani ancaman dan keempatan dari lingkungan.
2.
Proses perubahan yang mengacu ke cara
manajer mengaplikasikan proses pemecahan masalah ke lingkungan.
3.
Collaborative management adalah pengelolaan
melalui pembagian wewenang dan partisipasi karyawan.
4.
Action research adalah cara agen perubahan dalam
mempelajari peningkatan apa yang diperlakukan dan bagaimana organisasi dibantu
menjalankan peningkatan tersebut.
tipe kegiatan pengembangan organisasi terbagi menjadi beberapa hal
sebagai berikut:
·
Pengembangan organisasi untuk indivisual (sensitivity training).
·
Pengembangan organisasi untuk dua atau
tiga orang (transaction analysis).
·
Pengembangan organisasi untuk tim/kelompok
(process consultation & team
building).
·
Pengembangan organisasi untuk hubungan
antar kelompok (intergroup relation).
·
Pengembangan organisasi untuk keseluruhan
organisasi (survey feedback).
Pengelolaan Kreatifitas dan Inovasi
Kreatifitas dalam organisasi bisa berupa dua hal yaitu kreatifitas
individu serta kreatifitas dan inovasi organisasi. Kreatifitas individu dapat
dijelaskan dalam dua hal berikut: 1. Setiap induvidu berbeda 2. individu
kreatif cendrung lebih spontan dari yang tidak kreatif. Problemnya kadang kala
kreatifitas individual suliat untuk dilelola. Oleh karena itukretivitas harus
dikelola seoptimal mungkin. Sementara kreatifitas dan inovasi organisasi biasa
dijalankan dalam tiga tahapan: pengumpulan, ide, pengembangan, dan pelaksanaanya.
Manajer yang ingin menciptakan kreatifitas karyawan perlu:
·
Mengembangkan penerimaan atas perubahan.
·
Merangsang timbulnya ide-ide baru
·
Membiarkan interaksi terjadi dengan bebas
·
Mentoleransi kegagalan.
·
Memberi sasaran yang jelas dan kebebasan mencapainya
·
Memberi penghargaan
Komentar
Posting Komentar