BAB 14 PENGELOLAAN DAN PERUBAHAN ORGANISASI


MENGAPA PERUBAHAN TERENCANA DIPERLAKUKAN?
            Perencanaan terencana (planned change) adalah upaya sistematis untuk mendesain kembali organisasi supaya mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternalnya atau mencapai sasaran baru.
            Globalisasi perekonomian memaksa praktisi bisnis untuk memiliki ide baru, produk inovatif, disamping mempunyai kesempatan baru dari yang ada sebelumnya.Tanpa perubahan terencana, maka sebuah organisasi akan ketinggalan, sebaliknya dengan perubahan yang dikelola dengan baik, organisasi diharapkan memiliki daya saing (competitive advantage) yang lebih tinggi. Perubahan membutuhkan dua hal penting, yaitu:
.     Kreatifitas (creativity), yakni kemampuan untuk meluncurkan ide baru atau unik yang digunakan untuk menyelesaikan masalah (organisasional) dan atau mengambil/menciptakan kesempatan.
.     Kepemimpinan strategik (strategic leadership), yakni proses pengarahan dengan menekankan pada kemampuan organisasi untuk berubah.
 Model proses perubahan
            Teori force-field oleh Kurt Lewin menyatakan bahwa setiap perilaku adalah hasil keseimbangan antara faktor-faktor pendukung (driving forces) dan faktor-faktor penghambat (restraining forces). Menurut Lewin, faktor-faktor yang penghambat perubahan dikelompokkan menjadi tiga golongan besar yaitu budaya organisasi, kepentingan individe dan persepsi individu tentang sasaran organiasi dan strategi. Lewin  menyadari bahwa proses perubahan seringkali gagal karena orang tidak mampu atau tidak mau mengubah sikap dan perilaku yang telah bisa dijalankaan. Oleh karena itu, ia merekomendasikan tiga tahap perubahan irganisasi yang terdiri atas unfreezing, changing, dan refreezing.
            Pencarian (unfreezing) adalah tindakan untuk membuat kebutuhan untuk berubah sedemikian nyata dan jelas bagi setiap anggota organisasi sehingga mereka akan mau berubah. Proses perubahan ( changing) adalah upaya mengadopsi sikap, nilai-nilai, dan perilaku-perilaku baru dengan bantuan agen perubahan (change agent) untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok, dan seluruh organisasi untuk melewati prose perubahan. Sedangkan, pembekuan kembali ( refreezing) adalah upaya penerapan cara kerja baru menjadi kebiasaan baru lewat mekanisme yang mendukung dan mendorong ke arah perubahan itu.
TIPE PERUBAHAN YANG TERENCANA
            Organisasi bisa berubah dengan mengubah struktur organisasi, teknologi, sumber daya manusia yang dimiliki, atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Perubahan struktural bisa dilakukan dengan tiga pendekatan sebagai berikut:
1.      Perubahan desain organisasi.
2.      Desentralisasi (membuat perubahan benar-benar dimulai “dari bawah”)
3.      Pemodifikasian alur kerja.
            Perubahan deain organisai dari pendekatan klasik dilakukan dengan mebagi-bagi organisasi dalam divisi yang berbeda-beda menjadi desain orgnisasi yang lebih sempit dan ramping dengan cara mengecilkan jumlah divisi dan menghilangkan level manajer tengah.  Desentaralisasi dilakukan dengan memberikan tanggung jawab kepada unit dan individu, sehingga meningkatkan motivasi dan kinerja, karena tanggung jawab yang diberikan lebih besar.  Perubahan organisasi dengan merubah sumber daya manusia seringkali dilakukan dengan pengubahan situasi kerja. Dengan situasi kerja baru,orang akan bekerja dengan cara kerja baru dan organisasi juga akan berubah.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
            Pengembangan organisasi (organization development) adalah usaha jangka panjang yang didukung manajemen puncak untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam memecahkan masalah dan pembaharuan proses melalui pengelolaan budaya organisasi secara efektif. Pengembanngan organisasi terdiri atas empat fase berikut:
1.      Proses pemecahan masalah yang mengacu ke cara-cara organissi menangani ancaman dan keempatan dari lingkungan.
2.      Proses perubahan yang mengacu ke cara manajer mengaplikasikan proses pemecahan masalah ke lingkungan.
3.      Collaborative management adalah pengelolaan melalui pembagian wewenang dan partisipasi karyawan.
4.      Action research adalah cara agen perubahan dalam mempelajari peningkatan apa yang diperlakukan dan bagaimana organisasi dibantu menjalankan peningkatan tersebut.
tipe kegiatan pengembangan organisasi terbagi menjadi beberapa hal sebagai berikut:
·         Pengembangan organisasi untuk indivisual (sensitivity training).
·         Pengembangan organisasi untuk dua atau tiga orang (transaction analysis).
·         Pengembangan organisasi untuk tim/kelompok (process consultation & team building).
·         Pengembangan organisasi untuk hubungan antar kelompok (intergroup relation).
·         Pengembangan organisasi untuk keseluruhan organisasi (survey feedback).
Pengelolaan Kreatifitas dan Inovasi
            Kreatifitas dalam organisasi bisa berupa dua hal yaitu kreatifitas individu serta kreatifitas dan inovasi organisasi. Kreatifitas individu dapat dijelaskan dalam dua hal berikut: 1. Setiap induvidu berbeda 2. individu kreatif cendrung lebih spontan dari yang tidak kreatif. Problemnya kadang kala kreatifitas individual suliat untuk dilelola. Oleh karena itukretivitas harus dikelola seoptimal mungkin. Sementara kreatifitas dan inovasi organisasi biasa dijalankan dalam tiga tahapan: pengumpulan, ide, pengembangan, dan pelaksanaanya.
Manajer yang ingin menciptakan kreatifitas karyawan perlu:
·         Mengembangkan penerimaan atas perubahan.
·         Merangsang timbulnya ide-ide baru
·         Membiarkan interaksi terjadi dengan bebas
·         Mentoleransi kegagalan.
·         Memberi sasaran yang jelas dan kebebasan mencapainya
·         Memberi penghargaan

Komentar