PENTINGNYA
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Ada tiga alasan, mengapa komunikasi
yang efektif penting bagi manajer:
1.
Komunikasi
ini merupakan suatu sarana yang penting bagi proses manajemen yang mencakup
perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian
(controlling).
2.
Ketrampilan
berkomunikasi secara efektif merupakan tuntutan bagi manajer dalam berinteraksi
dengan organisasi dunia yang multi budaya.
3.
Manajer
membutuhkan banyak waktu untuk berkomunikasi, karena manajer tidak mampu
memikirkan, merencanakan dan mempertimbangkan berbagai alternatif keputusan
seorang diri.
KOMUNIKASI PERUASIF DAN KREDIBILITAS
Kefektifan persuasi dipengaruhi oleh
kredibiltas pengirim pesan (sender),
semakin tinggi kredibilitas sender
semakin efektif komunikasi persuasi yang dilakukan. Kredibilitas adalah
kepercayaan, rasa hormat, dan integritas pihak lain (receiver) terhadap sender. Membangun kreadibilitas dapat dilakukan
melalui keahlian (expertise) dan
hubungan (relationship).
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi mengandung tiga hal
penting, yaitu:
1.
Orang (people), komunikasi melibatkan suatu
pemahaman bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain.
2.
Penyampaian
makna (shared meaning), dalam suatu komunikasi orang-orang yang terlibat harus
mempunyai definisi yang sama untuk suatu kata yang digunakan.
3.
Simbol-simbol
(symbols), komunikasi dapat
menggunakan gerakan tubuh (gesture),
suara, surat, angka dan kata-kata yang mendekati makna yang ingin disampaikan.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Pengirim
pesan atau sumber pesan (sender).
2.
Penerima
pesan (receiver).
3.
Encoding.
4.
Decoding.
5.
Noise.
6.
Feedback.
Ketidakefektifan suatu komunikasi
terjadi apabila pesan yang disampaikan oleh pengirim tidak dapat diterima
dengan baik oleh penerima pesan, atau pesan yang sampai kepada penerima pesan
berbeda dengan pesan yang dimaksud oleh pengirim. Ada beberapa aspek yang
menjadikan komunikasi tidak efektif:
1.
Perbedaan
persepsi
2.
Reaksi
emosional
3.
Komunikasi
verbal dan non verbal yang tidak konsisten
4.
Gangguan
phisik
5.
Pemilihan saluran
komunikasi yang buruk
6.
Pengaruh
status
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi dalam suatu organisasi
selain dipengaruhi oleh semua faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal,
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain sebagai berikut:
1.
Struktur
formal organisasi
2.
Struktur
wewenang
3.
Spesialisasi
pekerjaan
4.
Informasi
yang dimiliki oleh masing-masing individu.
KOMUNIKASI VERTIKAL
Komunikasi vertikal dapat diartikan
sebagai bentuk komunikasi antara bawahan kepada atasan (upward communication) dan
komunikasi antara atasan kepada bawahan (downward
communication) dengan mengikuti
rantai komando.
KOMUNIKASI LATERAL
Komunikasi lateral adalah komunikasi
yang terjadi antar departemen dalam suatu organisasi , yang umumnya lebih
mengikuti aliran kerja daripada rantai komando, serta menyediakan saluran
langsung untuk melakukan koordinasi dan penyelesaikan masalah.
KOMUNIKASI INFORMAL
Komunikasi informal adalah suatu
bentuk komunikasi dalam organisasi yang tidak menimbulkan sanksi organisasi. Komunikasi
ini muncul tanpa melalui suatu rantai komando formal, sehingga komunikasi ini
dapat terjadi baik secara horisiontal, vertikal, maupun diagonal atau disebut grapevine chains. Pola-pola yang muncul
dalam komunikasi informal dapat diidentifikasi kedalam 4 tipe, yaitu:
1.
Single
strand chain.
2.
Gossip.
3.
Probability.
4.
Cluster
chains.
MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
Sejumlah hal berikut ini : Active listening, Constructive feedback, Space
design, Channels and technology utilization, Interactive management, dan Valuing culture and diversity dapat mengatasi noise, hambatan dan memperbaiki
komunikasi.
KONFLIK
Konflik adalah ketidak sepakatan
antara seseorang dengan orang lain pada masalah-masalah substantif atau
emosional. Konflik substantif adalah
ketidaksepakatan terhadap tujuan dan tugas; alokasi sumber daya; distribusi
penghargaan; kebijaksanaan; prosedur; dan penugasan. Konflik emosional
bersumber dari marah; ketidakpercayaan; ketidaksukaan; rasa takut.
Konflik Fungsional Dan Disfungsional
Konflik fungaional atau konflik
konstruktif dapat mendorong seseorang untuk bekerja keras, kooperatif, kreatif,
dan mencapai tujuan. Konflik disfungsional atau konflik distruktif terjadi bila
intensitas konflik terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Penyebab Konflik
Sejumlah situasi yang dapat menimbulkan
konflik antara lain adalah sebagai berikut: (1) peran yang ambigu; (2)
keterbatasan sumber daya; (3) saling ketergantungan di antara pekerjaan atau
tugas; (4) persaingan antar pekerja; (5) perbedaan struktural; (6) tidak
teratasinya konflik sebelumnya.
Bagaimana Berurusan dengan Konflik
Bila konflik terjadi, yang dapat
dilakukan adalah: (1) dilakukan koreksi terhadap sumber konfliknya; atau (2)
sumber konflik dibiarkan tetapi perilaku konflik dikendalikan (cara ini
cenderung memperparah dan memunculkan kembali konflik); atau (3) mengeliminir
penyebab konflik dan mengurangi potensi munculnya konflik yang sama di masa mendatang
(conflict resolution).
Gaya Manajemen Konflik
Lima gaya manajemen konflik adalah
sebagai berikut:
1. Avoidance or
Withdrawal
2. Accommodation
or Smoothing
3. Competition
or Authoritative Command
4. Compromise
5. Collaboration
or Problem Solving
NEGOSIASI
Negoisasi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dua kelompok yang berinteraksi melalui berbagai channel komunikasi, dan mereka berusaha
menyelesaikan konflik secara kekeluargaan. Preoses negosiasi merupakan bagian
tugas manajer yaitu sebagai interpersonal
role.
Stabilitas Hasil Negoisasi
Apabial salah satu atau kedua
kelompok tidak mantap dengan hasil negosiasi dan mempunyai alasan untuk
melupakanya, maka mereka harus membuka kembali proses negosiasi. Namun apabila hasil
negosiasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang panjang, maka hasil
tersebut dikatakan hasil negoisasi yang stabil (stable outcome). Linda Putman
membedakan dua jenis proses negoisasi berdasarkan relativitas prospek
stabilitas negoisasi:
1.
Proses
integratif (Integrative process)
2.
Proses
distributif (Distributif process)
Komentar
Posting Komentar